Lakuku By Jacky Veidy Heyke tawa renyah berderai memecah kesunyian yang penuh kepalsuan senyum simpul menyimpul wajah kaku tersimpul oleh kusutnya masalah hidup sang jiwa terkurung dalam kungkungan tubuh yang telah termeterai oleh identitas diri yang tidak dimengerti sejak ia lahir pertanyaannya? mengapa sang tubuh lebih berkuasa menentukan identitas sejati diri daripada sang jiwa bukankah sang tubuh tanpa sang jiwa mati... sedangkan.. sang jiwa tanpa sang tubuh kekal abadi? wai! dunia.... Jakarta, Februari 1999 |
Selasa, 10 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar