Beberapa tahun terakhir aku melihat secara moral dan etika, terjadi kemunduran yang sangat mengkhawatirkan. Moral dan etika, dianggap sebagai bagian dari budaya kuno yang tidak mungkin mampu mengakomodasi kemajuan zaman. Yang paling mengerikan, banyak terjadi pergaulan bebas dan banyak gadis yang hamil diluar nikah.
Seiring dengan itu, banyak klinik-klinik dari Dokter kandungan maupun bidan, yang dikunjungi oleh pasangan-tanpa-nikah untuk menggugurkan kandungan. Berita-berita baik di koran maupun televisi menampilkan begitu banyak drama Aborsi.
Dan satu ketika, sore hari pada 1 November 2005, aku membaca sebuah artikel tentang aborsi, proses yang dilakukan dan efek psikologis yang ditimbulkan. Dari situ aku terhenyak dan termenung dan pikiranku melayang. Imajinasiku menyusup jauh ke dalam rahim 'sang ibu' menjelajahi alam pikiran bayi yang menjadi korban aborsi. Aku tanpa sadar telah menjadi bagian dari bayangan menakutkan itu... AKU seolah menjadi sang bayi... dan terlahirlah goretan tangan sedemikian...
No-Needed Child
By. Jacky Veidy Heyke
Damn!
Dawn come so fast
trying to drag
my shadow of eternity
Yelling out loud
to shrink the fear
that cometh from within
I am trembling....
fear overcome my senses
fear of life
fear of love
am no-needed child
born from nothing
raise in shadows
live in darkness
ended in black mud
deaf
blind
speechless
am just…
a piece of shit
Damn!
- Medan, November 1, 2005 -
Hah! terkutuklah orang tua durjana, terkutuklah tanah dimana darah sang bayi tertumpah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar